Artificial Intelligence (AI) akan menjadi salah satu penghasil pendapatan terbesar Nvidia, menurut proyeksi TrendForce. Firma riset memperkirakan bahwa ChatGPT OpenAI pada akhirnya akan membutuhkan lebih dari 30.000 kartu grafis Nvidia. Tetapi, para gamer tidak perlu khawatir, karena ChatGPT tidak akan menggunakan kartu grafis terbaik untuk bermain game melainkan memanfaatkan akselerator komputasi Nvidia, seperti A100.

Nvidia selalu memiliki bakat untuk menjadi yang terdepan. Pembuat chip ini berada di garis depan ledakan cryptocurrency, menarik pendapatan yang memecahkan rekor lebih dari penambang. Dan ledakan AI sudah di sini, seperti yang dicontohkan oleh semua pencipta teks dan gambar bertenaga AI yang telah muncul selama beberapa bulan terakhir.

Image Credit: www.clefhui.id

Menggunakan akselerator A100 (Ampere) sebagai referensi, TrendForce mengukur bahwa ChatGPT membutuhkan sekitar 20.000 unit untuk memproses data pelatihan. Namun, jumlahnya akan meningkat secara signifikan, berpotensi lebih dari 30.000 unit, karena OpenAI terus menerapkan ChatGPT dan model Generative Pre-Trained Transformer (GPT) perusahaan secara komersial. dengan kurs rupiah saat ini Rp 15,277, harga A100 antara $10.000 (Rp 152 juta rupiah) dan sampai $15.000 (Rp 229 juta rupiah), tergantung pada konfigurasi dan bentuk. Oleh karena itu, paling tidak, Nvidia mencari pendapatan $300 million (Rp 4.5 triliun rupiah). Jumlahnya mungkin sedikit lebih rendah, karena Nvidia berencana akan memberikan diskon kepada OpenAI berdasarkan jumlah kartu yang dibutuhkan.

Nvidia juga menjual A100 sebagai bagian dari sistem DGX A100, yang memiliki delapan akselerator dan dijual seharga $199.000 (Rp 3 miliar rupiah). Mengingat skala operasi OpenAI, perusahaan mungkin akan membeli A100 satu per satu dan menumpuknya ke dalam kelompok. DGX A100, di sisi lain adalah pilihan yang menarik untuk bisnis kecil yang ingin mencoba AI.

Sementara A100 sangat bagus untuk AI, Nvidia telah mulai mengirimkan H100 (Hopper), pengganti langsung untuk A100. Di atas kertas, H100 memberikan kinerja hingga tiga kali lebih tinggi dari pendahulunya. Selain itu, menurut Nvidia, skala H100 bahkan lebih baik daripada A100 dan menawarkan throughput hingga sembilan kali lebih tinggi dalam pelatihan AI. H100 memiliki label harga yang jauh lebih tinggi, karena daftar telah menunjukkan bahwa akselerator Hopper berharga lebih dari $32.000 (Rp 488 juta rupiah).

Image Credit: www.kotakgame.com

Laporan pendapatan terbaru Nvidia mengungkapkan bahwa bisnis pusat data perusahaan, termasuk akselerator AI, meningkat sebesar 11% dibandingkan tahun lalu dan meraup penjualan yang tinggi. Angka-angka itu kemungkinan akan segera meroket ketika pemain besar seperti Microsoft masuk ke dalam permainan. Microsoft sedang dalam proses mengintegrasikan ChatGPT ke Bing dan Edge. Mempertimbangkan ukuran basis pengguna, Microsoft mungkin harus menghabiskan miliaran untuk menskalakan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Nvidia bukan satu-satunya pilihan di pasar AI, karena Intel dan AMD juga menawarkan akselerator AI saingan. Kemudian anda juga akan melihat perusahaan lain seperti Google dan Amazon, dengan solusi AI mereka sendiri. Selama bonanza cryptocurrency, penambang membeli setiap kartu grafis yang terlihat, membantu berkontribusi pada kekurangan kartu grafis. Persediaan kartu grafis game GeForce dapat terpengaruh jika Nvidia tiba-tiba memutuskan untuk memprioritaskan produksi akselerator AI daripada penawaran utamanya. Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Disclaimer : Kurs saat penerbitan artikel Rp 15,277 per-USD.