Sony Interactive Entertainment telah mengumumkan akhir tahun lalu bahwa PS VR2 akan tersedia bulan depan, khususnya pada 22 Februari, dan dengan harga US$638 atau sekitar Rp 9,7 juta rupiah. Secara alami, seperti umum di industri game pre-order dibuka setelah pengumuman. Tapi itu tidak berjalan dengan baik menurut standar perusahaan, karena sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka memangkas produksi headset VR.

Image Credit: jagatplay.com

Menurut Bloomberg, SIE telah memberi tahu salah satu mitra pemasok mengenai pengurangan pesanan, sebagai akibat dari penurunan perkiraan pengiriman PS VR2. Laporan tersebut juga mencatat bahwa sementara perusahaan awalnya bertujuan untuk mengirimkan 2 juta headset pada kuartal peluncurannya, sekarang perusahaan hanya memperkirakan 1 juta unit yang akan dikirimkan. Setelah itu, antara April tahun ini dan Maret 2024, perusahaan hanya akan mengirimkan 1,5 juta headset tambahan, sambil menunggu penyesuaian terhadap perubahan permintaan.

Image Credit: jagatplay.com

Terlepas dari semua hype untuk teknologi VR, ini kurang dari hasil yang diharapkan. PS VR2 akan lebih mahal daripada PS5, bahkan setelah harganya naik menjadi US$570 atau sekitar Rp 8.6 juta rupiah. Ini konsisten bahkan di generasi konsol sebelumnya, di mana PSVR PS 4 pertama diluncurkan dengan harga US$410 atau sekitar Rp 6.2 juta rupiah, termasuk versi Pro diluncurkan dengan harga US$421atau sekitar Rp 6.4 juta rupiah. Dan itu belum termasuk Kamera PS. Terbukti, kesenjangan harga hanya melebar sejak generasi konsol terakhir, yang akan semakin menghambat pembelian.

SIE memang memiliki deretan judul peluncuran untuk PS VR2. Ini belum termasuk game yang sudah ada seperti Gran Turismo 7 dan Resident Evil Village yang akan mendapatkan mode VR sendiri saat headset diluncurkan. Tapi sepertinya itu tidak cukup untuk menggairahkan calon penggemar. Either way, cukup sulit untuk membenarkan secara efektif aksesoris konsol PS5 yang sebenarnya lebih mahal daripada PS 5.