Jika kita membicarakan tentang synth, set drum, dan aplikasi audio berguna lainnya, biasanya kita akan menemukan aplikasi audio yang harganya sangat mahal. Misalnya, aplikasi minimoog Model D saat ini dibanderol dengan harga Rp 250.000 belum termasuk pajak. Kemudian bahkan ada beberapa aplikasi serupa yang dihargai dalam kisaran Rp 500.000 ke atas. 

Memang, secara kualitas banyak aplikasi yang dihadirkan dengan baik. Namun bagi kami sendiri yang merupakan pemula, jika kami diminta untuk membayar seharga tersebut untuk sebuah aplikasi yang kami gunakan dalam belajar audio editing, maka sepertinya kami juga akan enggan melakukannya. Nah untungnya, saat ini Elf Audio telah menciptakan aplikasi Koala Sampler yang mudah digunakan, fitur yang lengkap, dan hanya dibanderol dengan harga Rp 70-an ribu saja.

Sejujurnya, kami adalah pemula dalam bidang editing audio, kami pun bukan merupakan seorang produser musik, tetapi beberapa dari tim kami ada yang menikmati kegiatan bermain-main dengan synth, set drum, dan alat-alat audio lainnya. Dengan budget minimalis yang kami miliki, sepertinya hadirnya aplikasi sampler Koala Elf Audio sangat cocok untuk kami gunakan. 

Untuk memulainya aplikasi Koala Sampler dari Elf Audio ini sebenarnya cukup mudah. Kamu cukup menggunakan mikrofon iPhone atau iPad untuk merekam suara atau audio lainnya yang akan kamu gunakan dalam audio editing. 

Saat ini di Koala Sampler dari Elf Studi ini ada delapan efek mikrofon sehingga kamu dapat mengubah suara itu dari jumping. Setelah kamu memiliki kumpulan suara yang benar-benar kamu suka, geser ke sequencer dan ketuk satu lingkaran. Dari sana, satu set efek DJ memungkinkanmu untuk mengubah hasil rekaman audiomu lebih jauh sehingga menjadi satu klip yang dapat diputar.

Meskipun beberapa dari kami bukan merupakan profesional dalam hal editing audio seperti ini, hadirnya fitur seperti kontrol MIDI dan kemampuan untuk mengekspor ke Ableton Live Sets atau file WAV tentu saja dapat membuat kami seperti seorang profesional yang memiliki tingkat keahlian yang lebih tinggi. 

Kamu juga dapat melakukan jamming dengan orang lain melalui WiFi melalui Ableton Link. Satu-satunya kelemahan Koala Sampler dari Elf Studio ini menurut kami hadir pada versi iOS, tetapi selain itu, sangat menyenangkan untuk digunakan. 

Kami biasanya menggunakannya untuk membuat lagu dengan beberapa anggota tim penulis lainnya. Beberapa dari kami menyukai hal-hal yang membuat kebisingan, termasuk aplikasi ini yang memungkinkan kami untuk mengedit suara yang aneh dan gila menjadi sesuatu yang agak bisa digunakan dan didengar. Bahkan jika kamu sama sekali tidak memiliki pengalaman dengan sampler, kami dapat menjamin bahwa kamu tetap akan dapat membuat klip dalam hitungan menit.

Dengan menggunakan Koala Sampler Elf Studio ini kamu dapat mempelajari hal-hal seperti Korg Volca dan instrumen lain yang lebih canggih. Untuk saat ini, jelas Koala Sampler dari Elf Studi ini adalah aplikasi editing audio yang mudah digunakan, tidak memakan tempat dan biaya lebih murah dari sehingga lebih ideal dibandingkan dengan aplikasi audio editing lainnya yang beredar baik di Google Play maupun App Store. 

Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk belajar merekam sampel suara sendiri, menguasai efek DJ, atau menggunakan banyak jari untuk melakukan ketukan efek DJ. Kamu harus memulai dari suatu tempat, dan ada tempat yang jauh lebih buruk untuk melakukannya daripada aplikasi murah. Apalagi jika terinspirasi dari penggunaan Boss SP-303 oleh J Dilla.

Tentu saja, perangkat sampler seperti SP-303 yang sekarang dihentikan jauh lebih tangguh daripada Koala. Perangkat sampler Roland SP-303 ini menawarkan 26 efek on-board bersama dengan sequencer yang menggunakan pola real-time, kompatibilitas kartu memori (SmartMedia), polifoni 8-note dan banyak lagi. Sampler Roland SP-303 ini dirancang untuk DJ profesional untuk melakukan pengambilan sampel mereka tanpa (sepenuhnya) merusak library audio mereka. SP-303 telah digantikan oleh SP-404A pada saat ini, tetapi Anda masih dapat menemukannya digunakan dengan harga sekitar Rp 5.000.000 ke atas. Memang, itu adalah investasi yang cukup besar untuk DJ pemula atau calon produser.

Untuk kamu yang tertarik dunia audio editing ini, Koala Sampler menurut kami dapat membantumu dalam menguasai dasar-dasarnya, dan alatnya yang lebih canggih akan memberimu tantangan baru begitu kamu akan mulai melakukannya. Bahkan jika kamu telah memiliki pengalaman dalam melakukan editing audio, aplikasi ini masih sangat menyenangkan untuk digunakan, terutama karena kamu dapat membuat sampel dengan suara apa pun yang kamu buat atau dengar yang ada di sekitarmu. Untuk harga sekitar Rp 70-an ribu, aplikasi ini adalah sesuatu yang sangat berguna dan bagus.

Jadi menurut kami untuk saat ini, Koala Sampler adalah aplikasi sampler audio pocket size terbaik. Rekam apa pun dengan mikrofon ponsel milikmu secara instan dan kamu sudah dapat menggunakan Koala Sampler untuk membuat beat dengan sampel tersebut, tambahkan efek, dan buat trek juga sangat memungkinkan.

Koala Sampler juga memiliki user interface yang super intuitif, sehingga Koala Sampler dapat membantu para penggunanya membuat trek dalam sekejap, tanpa pedal rem. Kamu juga dapat membuat sampel ulang output aplikasi kembali ke input, melalui efek, sehingga kemungkinan sonik tidak terbatas.

Desain Koala Sampler berfokus sepenuhnya untuk membuat musik berkembang secara instan, membuat para penggunanya tetap mengikuti arus dan membuatnya tetap menyenangkan, tidak terjebak oleh halaman parameter dan pengeditan mikro. Kami telah mencatat informasi terkait dengan fitur lengkap dari Koala Sampler adalah sebagai berikut:

• Rekam hingga 64 sampel berbeda dengan mikrofon Anda
• Ubah suara yang telah kamu rekam atau suara lain apa pun dengan 16 fx bawaan yang luar biasa
• Sampel ulang output aplikasi kembali ke sampel baru
• Ekspor loop atau seluruh trek sebagai file WAV berkualitas profesional
• Langsung ekspor ke Ableton Live Set
• Salin/tempel atau gabungkan urutan hanya dengan menyeretnya
• Buat ketukan dengan sequencer resolusi tinggi
• Impor sampel menggunakan AudioShare atau buka saja di Koala
• Impor sampel dengan aplikasi File atau dari video
• Mode keyboard memungkinkan Anda bermain secara kromatis atau salah satu dari 9 skala
• Kuantisasi, tambahkan ayunan untuk mendapatkan nuansa yang tepat
• Pemutaran sampel normal/One-shot/Loop/Mundur
• 6 Grup Choke
• Serangan, pelepasan, dan nada yang dapat disesuaikan pada setiap sampel
• Tambahkan apa saja (atau semua) dari 8 efek ke seluruh campuran
• AudioBus 3.0 dan Inter-App Audio yang kompatibel
• Dapat dikontrol MIDI - mainkan sampel Anda di keyboard, petakan efek ke kenop
• Jam dengan orang lain melalui WiFi dengan Ableton Link
• Salinan gratis Ableton Live Lite disertakan
• Atur gambar latar belakang secara custom dan pilih dari daftar FX visual latar belakang yang terus bertambah.

8 Mikrofon FX Built-in:

• Lebih Bass
• Lebih Treble
• Fuzz
• Robot
• Reverb
• Oktaf naik
• Oktaf turun
• Synthesizer

16 Built-in DJ Mix FX:

• Bit-crusher
• Pitch-shift
• Filter sisir
• Ring modulator
• Reverb
• Filter Lulus Tinggi/
• Trim
• Reverse
• Dub
• Tempo Delay

Nah salah satu hal menarik adalah pada update terbarunya, aplikasi ini memungkinkan untuk membuat lagu secara otomatis di komputer para penggunanya. Saat ini kamu dapat memiliki opsi tersebut di Koala Sampler.

Pada update terbarunya, Elf Audio telah memperbarui aplikasi Koala Sampler untuk Android dan iOS dengan fitur yang menggunakan kecerdasan artifisial untuk secara otomatis mengisolasi stems dari sampel. Kamu juga dapat meminta aplikasi yang terinspirasi oleh J Dilla untuk memilih vokal, drum, atau bass (ditambah "lainnya") generik sehingga kamu dapat melipatnya menjadi trek tanpa menghabiskan banyak waktu.

Memang menurut kami fitur kecerdasan buatan pada Koala Sampler ini tidak sepenuhnya sempurna. Namun, bukan itu intinya. Seperti halnya Koala Sampler lainnya, ini lebih tentang membuat potongan cepat dan membuat produksi musik lebih mudah diakses oleh orang-orang yang tidak dapat membenarkan alat pengambilan sampel yang mahal. Dengan harga Rp 79.000, kami rasa Koala Sampler saat ini adalah cara yang lebih mudah untuk mencoba produksi semacam ini daripada berinvestasi dalam rangkaian lengkap atau hal baru seperti Kanye's Stem Player.