Hubungan Emosional yang Terjadi Antara Robot dan Manusia dapat Menjelaskan Hubungan di antara Para Pekerja

IoT

author Akmal Choiron | Senin, 7 Maret 2022

news

Sebagai seorang pekerja pasti pernah merasakan kecanggungan ketika pertama kali berada di lingkungan kerja yang baru, atau bahkan ada kasus tertentu di mana para pekerja kesulitan untuk menjalin hubungan dengan sesama rekan kerjanya padahal sudah bertahun-tahun bekerja sama. Dengan adanya berbagai perkembangan teknologi, fenomena seperti ini lebih mudah untuk diamati dan dicari solusi tuntasnya. Salah satunya adalah menggunakan bantuan robot dengan kecerdasan buatan seperti yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Michigan yang bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Sungkyunkwan di Korea Selatan. 

 

Robot telah banyak membantu manusia untuk beradaptasi secara lebih nyaman di lingkungan kerja. Kenyamanan yang ditimbulkan oleh bantuan robot ini ternyata dapat diteliti secara ilmiah. Bahkan dalam beberapa kasus sesuai hasil penelitian terbaru diketahui bahwa robot dapat membantu manusia untuk mengembangkan ikatan emosional yang kuat di antara mereka, yang mana seharusnya membuat manusia lebih mudah untuk menjalin kerja sama yang nyaman khususnya di tempat kerja. 

 

Namun hasil studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Michigan yang bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Sungkyunkwan di Korea Selatan menemukan bahwa penggunaan robot untuk menjadi fasilitator mengembangkan ikatan emosional di antara sesama manusia khususnya di antara sesama pekerja ternyata tidak sepenuhnya efektif.


Dari hasil peneltiian yang dilakukan, dihasilkan kesimpulan bahwa para pekerja yang menggunakan bantuan robot untuk menjalin ikatan emosional di antara sesama pekerja di lingkungan kerja berpotensi untuk memiliki ketergantungan dengan robot daripada rekan-rekan mereka. Ini berarti para pekerja tersebut memiliki ikatan yang lebih kuat dan bergantung pada ikatan emosional yang mereka bentuk dengan para robot, alih-alih meningkatkan ikatan emosional di antara sesama rekan kerja.

 

robot


Image credit: Techexplore.com


Dalam penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa para peneliti menyusun beberapa tim yang terdiri dari robot dan manusia. Tim robot dan manusia ini sebenarnya dapat terpecah menjadi subkelompok yang berfungsi lebih seperti dua tim yang bersaing daripada satu tim yang koheren secara keseluruhan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan robot memang dapat mengarahkan para pekerja untuk membentuk ikatan positif di antara sesama kerja.


Dari ikatan positif ini dampak langsung yang dirasakan adalah peningkatan produktivitas di antara para pekerja. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan dan sinergi yang lebih kuat di antara para pekerja, serta kenyamanan kerja yang lebih tinggi di lingkungan kerja. Namun ketika tim robot dan manusia ini benar-benar dirombak menjadi tim yang sepenuhnya terdiri dari manusia, beberapa peneliti justru menemukan dampak negatif yang memperburuk situasi di lingkungan kerja.


"Topik ini tetap relatif belum dijelajahi meskipun potensi pentingnya subkelompok dalam tim robot manusia," jelas salah satu peneliti dalam studi yang dilakukan oleh Lionel Robert, profesor di Universitas Michigan School of Information.


Lionel Robert dan rekan sesama penelitinya asal Korea Selatan, Sangseok You, yang menduduki jabatan sebagai asisten profesor di Universitas Sungkyunkwan, melakukan dua penelitian. Salah satunya adalah studi laboratorium eksperimental acak kuantitatif dan yang lainnya studi kualitatif dengan data yang dikumpulkan dari pekerja dan manajer di lapangan yang bekerja dengan robot setiap hari.


Dalam studi yang dilaksanakan di laboratorium, sebanyak 88 orang dibagi dan ditugaskan ke dalam 44 tim. Masing-masing terdiri dari dua manusia dan dua robot, yang akan memindahkan botol dari titik yang berbeda dalam sebuah kompetisi yang mereka lakukan selama beberapa waktu. Para peserta menjawab pertanyaan tentang kinerja dan koneksi mereka dengan mitra manusia dan robot mereka.


Employees Tied to Robots Undermine Co-workers: Study

Image credit: Techexplore.com


Dari hasil penelitian yang dilakukan muncul data yang menjadi dasar pengambilan kesimpulan bahwa ketika manusia merasa lebih terhubung dengan robot, subkelompok dalam pasangan tim muncul, yang secara negatif mengubah kualitas dan kinerja kerja tim. Sedangkan penelitian kedua berusaha untuk mendapatkan hasil yang dapat memberikan solusi atas efek negatif dari subkelompok sehingga diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerja serta meningkatkan produktivitas di antara sesama pekerja.


Dari total 112 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini (yang merupakan pekerja dari berbagai industri manufaktur dan penjualan, rumah sakit, penasihat keuangan, dan lainnya) mereka semua diminta untuk melakukan interaksi secara rutin dengan orang lain yang bekerja langsung dengan robot. Mereka menjawab pertanyaan tentang memastikan hubungan kerja yang baik antara rekan kerja manusia dalam tim yang tersusun atas robot dan manusia itu.


Temuan menunjukkan bahwa pelatihan, meningkatkan komunikasi di antara manusia dan memberikan kewenangan atau kekuasaan untuk memimpin kepada manusia akan mengurangi efek subkelompok yang dapat merusak kinerja para pekerja. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa untuk mengurangi dampak negatif dari ketergantungan ikatan sosial dengan robot di lingkungan kerja, manusia yang terlibat dalam tim harus merasa diberikan tanggung jawab kepemimpinan sehingga ia mampu memutuskan sendiri apa yang ia lakukan terutama tentang interaksi sosialnya, tidak sepenuhnya bergantung pada robot.


Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa responden yang diberikan kuasa untuk memimpin dalam tim robot manusia akan memiliki lebih banyak interaksi sosial yang dilakukan dengan sesama rekan kerja. Seperti menghadiri piknik dan acara olahraga bersama dengan sesama rekan kerjanya, atau sekadar mengobrol ringan ketika sedang beristirahat. 


ΓÇ£Jadi dari sini kita mengetahui bahwa ketika manusia merasa memiliki kedudukan lebih tinggi daripada robot, maka ia akan memiliki kualitas kerja tim yang lebih tinggiΓÇ¥, jelas dari Sangseok You.

 


news

Of the Author

Akmal Choiron

Anda mungkin juga tertarik

news IoT

Passwordless Future Kian Dekat, 1Password Bisa Jadi Pemotornya

Akmal Choiron | Jumat, 25 November 2022

news IoT

Aplikasi Ini Bantu Para Penderita Mental Illness Untuk Hidup Lebih Sehat

Akmal Choiron | Sabtu, 27 Agustus 2022

news IoT

Dyson Eye Robots, Robot Khusus Untuk Bantu Bereskan Pekerjaan Rumahmu yang Menumpuk

Akmal Choiron | Rabu, 22 Juni 2022