Chrome OS Flex, Update Terbaru Andalan Google Untuk Memikat Pengguna Windows dan Mac Beralih
Akmal Choiron | Minggu, 27 Februari 2022

Google Chrome OS telah berkembang begitu pesat dalam waktu yang sangat singkat.
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2010, Chrome OS telah berkembang dari yang mulanya hanya sebuah sistem operasi yang berfungsi untuk membuka portal web browser secara lebih cepat (ya, benar, mulanya Chrome OS tidak memiliki fungsi apapun selain ini), menjadi sebuah sistem operasi yang menunjang aktivitas secara lengkap dan tampilan yang sangat mengesankan bagi para penggunanya. Mulanya sistem operasio Chrome OS benar-benar sederhana, di mana sistem operasi ini tidak memiliki desktop, tidak ada task manager, dan bahkan hampir tidak ada pengaturan apa pun sehingga pengguna tidak dapat melakukan apapun di Chrome OS selain membuka browser.
Sedangkan di tahun 2022, setelah melewati berbagai perkembangan dan pembaharuan Chrome OS telah berkembang menjadi sebuah sistem operasi yang menawarkan fungsi sangat canggih, sehingga saat ini di antara sekian banyak sistem operasi yang tersedia Chrome OS dapat menjadi salah satu pilihan yang paling efektif. Chrome OS kini telah membawa perubahan besar dalam cara manusia menggunakan komputer. Dengan diterapkannya Chrome OS pada perangkat Chromebook, keduanya kini menjadi pilihan yang benar-benar praktis dan sangat menguntungkan untuk tujuan bisnis, pribadi, dan atau bahkan edukasi.
Saat ini tujuan utama yang ingin dicapai dengan perkembangan Chrome OS adalah menghentikan dominasi Windows yang semata-mata bukan hadir sebagai sistem operasi terbaik namun sebagai sebuah sistem operasi yang paling populer karena kebiasaan yang ada. Banyak pengguna komputer begitu familiar dengan Windows, padahal jika diperbandingkan kemudahan penggunaan dan kelengkapan fitur Chrome OS saat ini lebih baik daripada Windows.
Bagian tersulit dari tantangan yang harus diterima oleh Chrome OS dalam menghentikan dominasi Windows ini adalah meyakinkan para penggunanya tentang fitur yang dimiliki Chrome OS lebih baik daripada Windows. Keanehan yang terjadi adalah meskipun Chrome OS secara statistik saat ini dapat menangani 95% kebutuhan organisasi pada umumnya, namun banyak perusahaan masih lebih memilih menggunakan program lawas dari Windows ketimbang menggunakan Chrome OS. Untuk menjawab permasalahan ini Google menemukan cara menarik untuk menanganinya dengan cara menawarkan kepada banyak perusahaan bahwa mereka tetap dapat menjalankan aplikasi yang kompatibel dengan Windows menggunakan Chrome OS secara gratis dan tanpa ada biaya tambahan.
Namun masalah lain tetap muncul mengikuti, yakni membiasakan para penggunanya yang sebelumnya banyak merupakan pengguna Windows untuk beralih dan terbiasa dengan penggunana Chromw OS, khususnya untuk memastikan bahwa pengguna Chrome OS yang baru ini tidak beralih lagi menggunakan Windows.
Di situlah Google kemudian mengembangkan sistem operasi Chrome OS dalam versi terbarunya, yakni Chrome OS Flex. Chrome OS Flex adalah program baru yang luar biasa dari Google yang membuatnya sangat mudah untuk mengubah sistem Windows atau Mac pada perangkat lama menjadi perangkat Chrome OS yang benar-benar dapat berfungsi secara penuh. Ditambah Chrome OS Flex akan diperbaharui secara rutin dalam empat minggu sekali, sehingga membuat Chrome OS Flex terjamin aman dan berjalan lancar di perangkat yang sebelumnya menggunakan Windows atau Mac.
Saat ini Chrome OS Flex tersedia secara gratis bagi setiap orang, tanpa ada biaya apapun untuk mendapatkan dan menggunakannya. Chrome OS Flex benar-benar akan membantumu melakukan pekerjaan dalam hal administrasi mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, keperluan pribadi, bahkan hingga keperluan edukasi secara gratis.
Chrome OS Flex pada dasarnya adalah pengembangan dari sistem operasi yang dimiliki oleh pihak ketiga, yakni CloudReady. CloudReady menggunakan kode Chromium open-source Google untuk membuat lingkungan seperti Chrome OS yang dapat diterapkan ke komputer lama mana pun dan kemudian diperbarui secara berkala melalui upaya berkelanjutan CloudReady sendiri.
Image credit: Dribbble
Ini merupakan hal yang brilian, namun CloudReady ini mulanya mendapatkan berbagai hambatan dan tidak dapat dikembangkan lebih lanjut karena dianggap sebagai project tidak resmi dari Google. Masalah yang dihadapi oleh CloudReady pada awalnya banyak berkaitan dengan permasalahan lisensi, di mana CloudReady dianggap sebagai program bajakan sehingga tidak dapat memutar video dari Netflix atau layanan streaming tertentu lainnya. Selain itu, beberapa layanan Google, seperti Drive dan Maps, tidak selalu berfungsi seperti yang diharapkan ketika digunakan di CloudReady. Sistem Powerwash yang sangat efektif untuk menyetel ulang perangkat Chrome OS sama sekali tidak tersedia di CloudReady. Juga, fitur Google standar seperti Google Assistant, yang merupakan fitur terpenting di dalam perangkat Chromebook, tidak ada sama sekali di komputer yang dikonversi CloudReady.
Namun dengan telah dilisensikannya CloudReady dan dikembangkan menjadi Chrome OS Flex, semua permasalahan yang awalnya muncul telah terselesaikan. Bahkan saat ini dengan adanya pengembangan Chrome OS Flex, pengguna dapat melakukan berbagai hal secara lebih dinamis dengan tampilan UI/UX yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahkan bagi pengguna Windows, tampilan UI/UX ini akan membuatmu langsung familier sehingga tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi menggunakan Chrome OS Flex.
Image credit: Computerworld
Bahkan penggemar Chromebook yang paling jeli sekalipun akan kesulitan membedakannya dengan penggunaan Windows di perangkat lama sebelumnya, karena baik Chromebook maupun Chrome OS Flex yang berjalan di perangkat bekas Windows ini terlihat sangat mirip sekali dan familiar. Saat ini Chrome OS Flex telah menunjang penggunaan layanan Google lainnya secara lebih integratif, seperti misalnya Workspace yang membuat performamu jauh lebih meningkat dibanding sebelumnya.
Sampai saat ini, Chrome OS Flex masih belum dapat diterapkan di Chromebook, hanya bisa diterapkan di perangkat yang dulunya menggunakan Windows atau Mac. Namun secara umum, Google akan terus menarget kompatibilitas Chrome OS Flex dengan berbagai perangkat. Sehingga dari sini dapat dilihat ambisi kuat dari Google untuk memikat para pengguna Windows dan Mac untuk beralih ke Google Chrome OS Flex.
Sebagai pengguna Windows atau Mac, sudahkan siap kamu beralih ke Chrome OS Flex?
Ingin terus mendapatkan informasi terbaru tentang teknologi dan ulasan lain? Simak terus artikel kami.

Of the Author
Akmal Choiron
Anda mungkin juga tertarik

Tidak Ingin Membayar untuk Copilot AI? Beralih ke Microsoft 365 Classic
Marshanda | Rabu, 29 Januari 2025

Microsoft Menghentikan Dukungan Aplikasi Android di Subsistem Windows 11 Tahun 2025
Marshanda | Senin, 18 Maret 2024

Jika Memiliki Salah Satu Aplikasi Ini di Ponsel Android Anda Hapus Segera
Marshanda | Minggu, 18 Februari 2024